ABDY YUHANA, MENITI PERJALANAN IDEOLOGIS

  • by
IMG_0812

Abdy Yuhana, SH.,MH | Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat

MENULIS jadi kegemaran sejak kecil Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat, Abdy Yuhana. Tak heran hingga kini, setiap waktu luang selalu dimanfaatkan pria kelahiran Indramayu, 4 Juli 1976 dengan kesibukan membuat tulisan ilmiah. 

 
Selain berkutat dengan buku, Mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum,  Universitas Pajajaran ini juga gemar berorganisasi. Bermula dari pilihannya bergabung di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sejak di bangku kuliah, kemudian tumbuh kecintaannya pada politik. Selanjutnya, Abdy pun memutuskan meniti karir di PDI Perjuangan. 
 
Soal rekam jejak di panggung politik, pria yang kini juga menjabat sebagai ketua persatuan alumni GMNI ini tidak pernah absen berkiprah dalam agenda PDI Perjuangan Jabar. Selain pernah menjadi tim pengkader saat digelar pelatihan DPD PDI Perjuangan Jabar di Lembang, ia juga pernah menjadi tim pemenangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki dan berlanjut koordinator tim advokasi Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) saat pilpres tahun 2014. 
 
Hingga saat ini, penulis buku Sistem Ketatanegaraan Indonesia Pasca Perubahan UUD 1945, Sistem Perwakilan di Indonesia dan Masa Depan MPR RI mewakafkan sebagian besar waktu, tenaga dan pikirannya untuk membesarkan partai yang dinahkodai Megawati Soekanoputri. 
 
Kepada media online Repdem, Abdy mengatakan, PDI Perjuangan sebagai partai ideologis merupakan gudangnya kader-kader yang potensial. Berlatarbelakang hal itu, PDI Perjuangan kini menggencarkan kegiatan kaderisasi. 
 
“Kaderisasi ini sangat penting untuk regenerasi partai. Harapannya dari sini akan lahir calon-calon pemimpin baru dari PDI Perjuangan,” tukasnya, Kamis (3/3/2016). 
 
Abdy mengungkapkan, beberapa materi dalam pelatihan diantaranya ideologi partai, kepemimpinan dan organisasi, serta manajemen dan organisasi. Para peserta, lanjutnya, juga akan mengikuti kursus kader pratama. 
 
“Jenjang pengkaderan ada tiga tingkatan yaitu pratama, madya, dan tingkat nasional. Selain tentunya materi lainnya seperti ideologi partai, kepemimpinan, manajemen, dan organisasi,” ujarnya.
 
Dikatakannya, selama ini proses kaderisasi partai berlambang banteng ini relatif berhasil dengan melahirkan kader-kader yang bagus, seperti Presiden Joko Widodo, atau mantan walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
 
“Kami berharap, melalui pengkaderan akan menjadikan partai senafas dengan cita-cita perjuangan Bung Karno,” tukasnya. 
 
Wakil Sekjen DPP Himpunan Advokat / Pengacara Indonesia (HAPI) menambahkan, PDI Perjuangan dalam usianya yang ke 43 masih membutuhkan tokoh dan figur Ketua Umum Megawati Soekarno Putri. Menurut Abdy, kepemimpinan Megawati Soekarno Putri tidak hanya mampu menjadikan partai berlambang banteng moncong putih menjadi ideologis. Tapi, juga berhasil menjadikan perekat dan pemersatu dalam memimpin partai dalam konfigurasi politik apapun. 
 
“Sehingga Partai di bawah kepemimpinannya kemudian tidak terbawa arus kepentingan politik yang sesaat. PDI Perjuangan melalui kongres ke 3 Tahun 2010 menyatakan dalam salah satu keputusan kongresnya kembali ke jalan ideologi dan kemudian diperkuat dalam kongres ke 4 tahun 2015 yang lalu,” tuntasnya. (ek)  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *