Tantangan Kebangsaan Bagi Generasi Muda

  • by

BANDUNG – Situasi Negara Indonesia yang saat ini membutuhkan peranan generasi muda sebagai penerus Bangsa tentunya sangat penting untuk menentukan arah Bangsa Indonesia ke depan agar menjadi Bangsa yang maju dan bisa dipandang kuat di mata dunia. Apalagi saat ini peranan generasi muda sangatlah dibutuhkan oleh Bangsa ini.

Menurut Dr. Abdy Yuhana, S.H.,M.H selaku anggota DPRD Provinsi Jawa barat mengatakan bahwa, sebagaimana konsepsi geopolitik Bung Karno “Mempertahankan Indonesia adalah lain dari pada mempertahankan Tiongkok. Mempertahankan Indonesia lain dari pada mempertahankan India, … Jerman, … Amerika. Tiap-tiap pertahanan jikalau mau efektif harus satu pertahanan yang bersendi, berurat nadi kepada keadaan-keadaan nyata dari tanah airnya dan kepada bangsanya”. Jika manusia Indonesia tidak lagi peka dan memahami potensi geopolitiknya maka ia akan tetap jatuh menjadi bangsa kuli diantara bangsa-bangsa “een natie van koelies, en een koelie onder de naties”

“Konsensus Bernegara ada empat pilar kebangsaan yaitu Undang-undang Dasar 1945 NKRI Bhineka Tunggal Ika Visi Negara Pancasila. Geopolitik adalah pengetahuan keadaan, pengetahuan segala sesuatu berhubungan dengan geografische constellatie suatu negeri” – Bung Karno (dalam amanatnya pada peresmian Lembaga Pertahanan Nasional di Istana Negara.),” ujarnya yang juga Ketua PA (Persatuan Alumni) GMNI Jawa barat.

Lanjut Abdy, Bangsa Indonesia mempunyai Sumber Daya Alam (SDA) banyak dan beragam serta hampir tersebar dari Sabang sampai Merauke semua memiliki potensi kekayaan alam yang melimpah. Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi ke-dua di dunia, memiliki aset abadi berupa sinar matahari dan laut, Indonesia juga memiliki hutan tropis (di Kalimantan, Sumatera, Papua). Negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia (sebanyak 192 gunung berapi), panjang garis pantai Indonesia 95.181 KM menjadikan Indonesia negara dengan garis pantai terpanjang ke empat di dunia, serta keindahan alam yang tiada duanya sebagai destinasi wisata dunia (Raja Ampat, Gunung Merapi, blue fire, Wakatobi.

“Letak Geografis Indonesia diantara dua benua (Benua Asia dan Benua Australia) dan dua samudera (Samudera Pasifik dan Samudera Hindia). Jumlah pulau yang dimiliki Indonesia mencapai lebih dari 17.000 dari jumlah itu yang sudah bernama sejumlah 13.466 pulau dan 11.000 pulau telah berpenghuni menjadikan Indonesia negara kepulauan terbesar di dunia,” jelasnya.

Selain hal tersebut, Abdy juga menyampaikan bahwa jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus penduduk 2020 270,20 juta jiwa Bertambah 32,56 Juta Jiwa dibandingkan tahun 2010 Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun, 2010-2020 1,25% Melambat dibandingkan periode 2000-2010 yang sebesar 1,49% Penduduk Usia Produktif (15-64) Tahun 70,72% Indonesia masih dalam masa bonus demografi.

Indonesia akan menikmati bonus Demografi pada 2030-2040 (Bappenas) 64% dari total populasi, atau sekitar 297 juta orang. Bonus Demografi Masa dimana jumlah penduduk usia produktif di suatu negara lebih banyak dibandingkan yang tidak produktif.

63,4 Juta Pemuda di Indonesia atau 24,3% dari total Penduduk, sedangkan usia pemuda adalah 16-30 Tahun (UU Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan).

“Apabila bonus demografi ini bisa dikelola dengan baik dan profesional oleh pemerintah, maka indonesia bisa mendapatkan manfaat besar. Misalnya, potensi rasio beban ketergantungan penduduk akan berkurang. Rasio ketergantungan adalah perbandingan antara perbandingan antara jumlah penduduk usia nonproduktif dengan jumlah penduduk usia produktif,” jelasnya.

Sumber : https://radargarut.jabarekspres.com/2021/04/07/tantangan-kebangsaan-bagi-generasi-muda/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *