CIREBONRAYA – Legislator Jawa Barat, Dr Abdy Yuhana menyoal terjadinya krisis ideologi Pancasila pada kalangan generasi muda atau yang disebut anak-anak milenial.
Kondisi ini sangat memprihatikan dan harus menjadi tanggung jawab bersama berbagai kalangan, baik pemerintah maupun lembaga-lembaga non pemerintah.
“Harus lebih menyasar ke anak-anak muda yang disebut generasi milenial,” tutur Abdy Yuhana dalam kegiatan “Sosialisasi Sketsa e Pilar Kebangsaan”, di Aula Fakultas Hukum Universitas Wiralodra (Unwir) Indramayu.
Bahkan menurut Abdy Yuhana, legislator Jawa Barat dari PDI Perjuangan ini, sosialisasi empat pilar kebangsaan Indonesia juga harus dimulai sampai generasi Z yang masih berusia di bawah 17 tahun.
“Ini sangat penting. Pemahaman ideologi Pancasila harus dimulai dari generasi Z, di kalangan siswa atau pelajar,” tuturnya.
Abdy Yuhana menjelaskan pentingnya ideologi Pancasila diperkenalkan sejak dini, dan kembali diintensifkan kepada anak-anak muda kekinian.
Di era keterbukaan informasi yang ditandai dengan makin kuat dan masifnya peran media sosial (medsos), anak-anak muda Indonesia harus diberi bekal.
“Mereka perlu memiliki ketahanan ideologi negara atau ideologi kebangsaan kita, yakni Pancasila,” tutur Abdy Yuhana.
Dengan ketahanan ideologi Pancasila, meskipun berbagai narasi hadir setiap saat di hadapan para generasi muda melalui berbagai platform digital, tidak membuat mereka goyah.
“Krisis ideologi ini harus dibentengi dengan menciptakan ketahanan ideologi kepada anak-anak muda,” tutur Abdy Yuhana.
“Sketsa Kebangsaan Empat Pilar” yang menjadikan Abdy Yuhana sebagai narasumber utama diikuti sedikitnya 100 anak muda, terutama dari kalangan mahasiswa di Indramayu.
Kegiatan ini hasil kerjasama antara DPRD Jawa Barat, FH Unwir dan Pemuda Demokrat. Bertujuan untuk mengenalkan kembali dan mereaktualisasi nilai-nilai yang menjadi empat pilar kebangsaan Indonesia.
“Kita segarkan dan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, Kebhinekaan dan NKRI,” tutur Abdy Yuhana.